Harga telur dan daging ayam terus berangsur-angsur mengalami penurunan, sehingga kedua komoditas ini mencatatkan deflasi
Para integrator juga menyepakati harga telur dan daging ayam sesuai dengan Harga Acuan Farm Gate yang telah ditetapkan oleh Pemerintah melalu Permendag No 27 Tahun 2017.
Salah satu penyebab tingginya harga telur adalah masalah rantai pasok
Peternak harus meningkatkan kualitas telur dengan cara segera meregenerasi ayam yang sudah tua dan afkir,
Berdasarkan Informasi dari Petugas Pelayanan Informasi Pemasaran (PIP) Dinas bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, harga telur ayam ras per 14 Mei 2019 di tingkat peternak 32 Provinsi yaitu Rp19.426 per kg.
Harga eceran rata-rata untuk selusin telur "biasa" di Amerika Serikat adalah $ 1,12 (Rp15.820) pada awal Oktober
Berdikari bersedia memboyong telur peternak dengan harga Rp16.500 per kg.
Rerata harga telur tingkat produsen di Provinsi Jawa Tengah pada hari Selasa,19 Mei 2020 sebesar Rp 19.000 per kg, dengan sebaran harga rata-rata pada sebagian besar kabupaten/kota sesuai harga acuan Kemendag, yakni Rp 19.000 - Rp 21.000 per kg
Melalui GPM ini, harga telur tetap sesuai Harga Acuan Pemerintah (HAP) Permendag 7/2020 yaitu Rp 24.000 per kg, jauh di bawah harga pasar sekitar Rp 28.000-30.000 per kg.
Telur juga merupakan bahan pangan yang paling mudah dicerna sehingga baik untuk pertumbuhan dan kesehatan tubuh.